Tantangan Ekonomi Indonesia di Era Global
Ekonomi Indonesia telah menunjukkan ketahanan yang luar biasa, didukung oleh pasar domestik yang besar dan sumber daya alam yang melimpah. Namun, di era globalisasi dan teknologi yang cepat berubah, ekonomi Indonesia menghadapi berbagai tantangan struktural yang memerlukan reformasi kebijakan yang berani dan berkelanjutan.
Salah satu tantangan utama adalah ketergantungan pada komoditas. Meskipun Indonesia kaya akan batu bara, nikel, dan minyak kelapa sawit, fluktuasi harga komoditas global dapat sangat memengaruhi stabilitas ekonomi nasional. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan hilirisasi industri, yaitu mengolah bahan mentah menjadi produk jadi bernilai tambah tinggi di dalam negeri, seperti yang terlihat pada kebijakan hilirisasi nikel untuk produksi baterai kendaraan listrik.
Tantangan kedua adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Di era Revolusi Industri 4.0, dibutuhkan tenaga kerja yang memiliki keterampilan digital, kemampuan beradaptasi, dan inovasi yang tinggi. Kesenjangan antara keterampilan lulusan pendidikan dengan kebutuhan industri masih lebar, sehingga investasi besar pada pendidikan vokasi dan pelatihan keterampilan digital menjadi imperatif.
Tantangan lainnya adalah kemudahan berbisnis dan birokrasi. Meskipun telah ada perbaikan, reformasi regulasi dan birokrasi harus terus disederhanakan untuk menarik investasi asing langsung (Foreign Direct Investment) dan mendorong pertumbuhan UMKM. Isu korupsi dan kepastian hukum juga menjadi faktor krusial dalam menciptakan iklim investasi yang sehat.
Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi salah satu kekuatan ekonomi global. Dengan memanfaatkan bonus demografi, memperkuat infrastruktur digital, mendorong reformasi struktural, dan menjamin keberlanjutan lingkungan, Indonesia dapat bertransformasi dari negara berbasis komoditas menjadi negara berbasis manufaktur dan jasa bernilai tinggi. Mengatasi tantangan ini adalah kunci untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.